Loading

Kamis, 16 Mei 2013

Vitamin B-6 Kekurangan Apakah Lazim di Pedesaan dan Perkotaan Anak Indonesia


1. Budi Setiawan,
2. David W. Giraud dan Judy A. Driskell
3. Departemen Ilmu Gizi dan Diet, University of Nebraska, Lincoln, NE 68583

ABSTRAK
vitamin B-6 status anak Indonesia dievaluasi dengan menentukan diet mereka vitamin B-6
intake, eritrosit alanin koefisien aktivitas aminotransferase dan piridoksal fosfat (PLP) konsentrasi plasma. Tiga puluh delapan kelas tiga anak SD (usia 5 8 -9 y) di pedesaan dan 39 di daerah perkotaan Bogor,
Jawa Barat, Indonesia, secara sukarela menjabat sebagai subyek. Subyek termasuk 39 laki-laki dan 38 siswa perempuan. itu
berarti vitamin B-6 asupan subyek adalah 0,57 mg / d. Lima puluh lima persen dari anak-anak dilaporkan mengkonsumsi
, 0,5 mg / d vitamin B-6 (1998 Estimasi Rata-rata Kebutuhan bagi 4 - 8 y). alanin eritrosit
Kegiatan koefisien aminotransferase $ 1,25 diamati pada 30%, dan konsentrasi PLP plasma # 30 nmol / L
diamati pada 25%, nilai-nilai ini dianggap sebagai indikasi vitamin B-6 tidak mampu. Persentase yang sama
subjek pria dan wanita memiliki memadai B-6 status vitamin. Signifikan lebih (P, 0,05) anak pedesaan daripada perkotaan
memiliki memadai B-6 status vitamin sebagaimana dinilai oleh tiga indeks. Vitamin B-6 ketidakmampuan ditemukan
umum di kalangan anak-anak Indonesia, terutama yang tinggal di daerah pedesaan. J. Nutr. 130: 553-558, 2000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar